Selasa, 06 Desember 2016

SUBHANALLAH…Ilmuwan Besar Perancis Peluk Islam Setelah Bedah Mumi Firaun

Seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis bernama Maurice Bucaelli, sangat terkejut dan terus bertanya-tanya, dari manakah Alqur’an bisa mendapatkan data, dikarenakan mumi tidak ditemukan samapai tahun 1898.

Setelah dia menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, ia lanjut belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Perancis. Kemudia ia pun menjadi seorang dokter bedah yang sangat terkenal dan terpandai yang pernah dimiliki Negara Perancis modern. Akan tetapi, kisah ia masuk agama Islam mampu mengubah hidupnya.

Negara Perancis sangat terkenal sebagai negara yang sangat tertarik dengan bidang arkeologi dan budaya. Di akhir tahun 80an, negara Perancis meminta ijin negara Mesir untuk mengirimkan sebuah mumi Firaun, karena Perancis akan melakukan serangkaian eksperimen dan penelitian terhadap mumi Firaun.

Dan akhirnya Negara Mesir mengijinkan sehingga mumi Firaun si penguasa Mesir terkenal itu tiba di Perancis. Mumi tersebut kemudian dipindahkan ke ruangan yang khusus di salah satu tempat terkenal yaitu Monument Center. Kemudia para arkeolog, ahli bedah, dan ahli anatomi memulai untuk melakukan penelitian studi tentang mimi tersebut, dalam tujuan untuk menyelidiki misteri Firaun si penguasa Mesir itu.

Turut serta para dokter senior dan ilmuwan yang bertanggung jawab dalam hal meneliti mumi Firaun adalah Profesor Maurice Bucaille. Sementara proses restorasi mumi berjalan, Profesor Maurice Bucaille tengah sibuk dengan pemikirannya, dia mencoba untuk mendapatkan data fakta bagaimana Firaun ini meninggal dunia.

Suatu hari saat larut malam, Maurice Bucaille menemukan jawabannya. Di dalam tubuh mumi itu terdapat sisa-sisa garam yang terjebak dalam tubuh mumi itu, ini adalah bukti nyata bahwa ia meninggal karena tenggelam dan mayatnyapun segera diangkat dari dasar laut.

Sangat jelas juga terlihat bahwa para pendeta Mesir kuno terkesan sangat terburu-buru dalam mengawetkan mumi Firaun tersebut. Tak sampai distu, Maurice sangat bingung dengan semua pertanyaan, bagaimana tubuh mumi Firaun ini bisa tetap utuh (dengan mengesampingkan tubuh mumi Mesir kuno lainnya) sampai sekarang meskipun tubuhnya pernah tenggelam sampai dasar laut.
Ketika Maurice tengah sibuk memikirkan hal-hal tersebut, seorang koleganya mengatakan bahwa ia tidak usah terlalu memikirkan hal itu, karena di dalam Islam disebutkan bahwa Firaun ini memang tenggelam.

Awalnya Maurice sangat tidak yakin dan membantah pernyataan koleganya itu. Dia pun berkata bahwa penemuan seperti ini hanya bisa diketahui melalui peralatan computer yang sangat canggih dan modern.

Maurice pun tambah terkejut setelah koleganya yang lain pun berkata bahwa Alquran, kitab suci yang dipercaya umat Muslim, di dalamnya menceritakan kisah tenggelamnya Firaun dan menerangkan bahwa tubuh Firaun tersebut akan tetap utuh meskipun ia telah tenggelam di dasar laut.
Maurice terkejut dan terus bertanya-tanya, dari mana kitab suci umat Islam ini bisa mendapatkan data, sementara mumi ini ditemukan sampai pada tahun 1898. Selain itu juga Alquran juga baru diturunkan kepada umat Islam lebih dari 1400 tahun setelah peristiwa tenggelamnya Firaun. Mengingat juga sampai beberapa abad lalu seluruh umat manusia termasuk muslim tidak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan Firaun mereka?

Profesor Maurice menatap tubuh Firaun sepanjang malam, ia terus berpikir mendalam soal kitab Alquran yang didalamnya mengatakan bahwa tubuh mumi ini akan utuh setelah tenggelam.
“Bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW bisa tahu tentang hal ini lebih dari 1.000 tahun yang lalu ketika saya baru saja mengetahui hal itu?” pikir Maurice.

Di dalam kepala Maurice dipenuhi dengan berbagai pertanyaan dan keheranan tentang isi kitab suci umat Islam, mumi tersebut kemudian dikembalikan ke Mesir.

Jatuh Cinta dengan Alquran

Namun, ketika ia tahu tentang sejarah mumi Firaun dari versi umat Muslim, ia segera berkemas dan melakukan perjalan ke Arab Saudi. Kebetulan sekali saat itu di Arab Saudi sedang diadakan konferensi medis yang dihadiri banyak sekali ahli Anatomi muslim dari berbagai Negara.

Setibanya disana, ia pun menceritakan tentang penemuannya, yaitu bahwa tubuh Firaun itu tetap utuh bahkan setelah tenggelam di dasar laut. Salah satu dari peserta konferensi itu membuka Alquran dan membacakan Surat Yunus ayat 92 yang menyebutkan kisah bagaimana tubuh Firaun diangkat dari dasar laut dan atas izin Allah SWT, tubuh itu akan utuh agar menjadi bahan renungan bagi orang-orang yang berpikir sesudahnya.
Setelah dibacakannya ayat tersebut, Maurice dengan bangga berdiri di hadapan para peserta konferensi tersebut sembari berkata dengan jelas, “Aku telah masuk Islam dan percaya pada kitab Alquran ini”.

Saat tiba di Perancis sekembalinya dari Arab Saudi, Maurice Bucaille menghabiskan 10 tahun dengan mempelajari tentang kesesuaian fakta-fakta ilmiah saat ini dengan yang disebutkan dalam Alquran. Ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa Alquran tidak pernah berbohong dengan satupun fakta ilmiah yang ia ketahui.

Kemudia dia menulis buku tentang Alquran yang membuat heboh seluruh Negara-negara barat, dengan judul, “The Bible, The Qur’an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light of Modern Knowledge.”

Buku karangan Maurice sangat laris sampai-sampai ratusan ribu eksemplar telah diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Turki, dan Jerman. Bahkan sudah tersebar ke hamper semua took buku di seluruh dunia.

“Sisi ilmiah dari Alquran telah mengejutkan saya sejak awal, karena di pikiran saya belum pernah mengetahui begitu banyak kajian ilmu pengetahuan yang disuguhkan secara akurat. Ini semacam cermin bagi ilmu pengetahuan yang sudah ditulis dalam buku-buku ilmiah selama ini padahal ilmu tersebuat sudah ada keberadaannya lebih dari 13 abad yang lalu,” sepenggal catatan kata pengatar Profesor Maurice Bucaille dalam bukunya.

Sumber : www.Pulsk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar