Sabtu, 24 Desember 2016

Apakah Kalian Tahu Ternyata ISIS Sangat Takut Dengan Wanita Ini, Melihatnya Pasti Langsung Lari, Ini Dia Kejelasannya !!!

Baru – baru ini muncul kabar yang menghebohkan, Kelompok teroris ISIS dilaporkan mengadakan sayembara? Tapi tahukah anda apa sayembara itu, ternyata Kelompok ISIS menawarkan hadiah US$ 1 juta atau hampir sekitar Rp 13,5 miliar untuk siapa saja yang berhasil membunuh seorang wanita pejuang Kurdi dari Negara Denmark yang bernama Joanna Palani. Karena kabarnya, wanita yang berumur 23 tahun ini sengaja memutuskan berhenti dari pendidikan perguruan tinggi pada tahun 2014 dengan lasan karena untuk melawan kelompok teroris ISIS di Suriah dan Irak.

Namun sangat disayangkan, kini kabarnya Joanna berada di balik jeruji besi dan sedang menghadapi masa pengadilan di Kopenhagen karena dia telah melanggar peraturan negara tersebut. Joanna diduga melakukan pelanggaran yaitu melanggar peraturan yang menyebutkan melarang warga negara Denmark bepergian ke Irak yang mulai diterapkan sejak bulan Juni 2015 lalu.

Ironisnya, jika Joanna didakwa terbukti bersalah, dia akan menghadapi hukuman minimal hingga dua tahun penjara di bawah undang-undang baru yang dirancang untuk membendung aliran pejuang ISIS dari Denmark ke Timur Tengah.

"Bagaimana saya dituduh sebagai ancaman bagi Negara Denmark dan negara lain dengan menjadi seorang tentara di militer Denmark dan kemudian membantu perlawanan langsung terhadap ISIS?" Curhat Joanna yang ditulis di Facebooknya sesaat setelah paspornya disita oleh petugas keamanan setempat.

Sepak Terjang Wanita Pemburu ISIS

Kisah sepak terjang wanita ini yang berani melawan ISIS membuat kelompok teroris itu resah dan mengumumkan sayembara kematiannya di kanal-kanal media mereka dalam berbagai bahasa selama sepekan terakhir, laporan dari Al-Arabiya.

Joanna, yang berasal dari keluarga Kurdi Iran, lahir di pengungsian di Ramadi, Irak selama Perang Teluk pertama. Keluarganya berhasil mendapat suaka di Denmark saat dia masih anak-anak.

Dia memutuskan untuk berhenti kuliah jurusan politik dengan tujuan untuk bergabung dengan pasukan Kurdi melawan ISIS setelah kelompok teroris itu mulai berkembang pesat dan meneror di sebagian Negara saat ini, pada tahun 2014. Joanna bergabung dengan pasukan Kurdi, Unit Pelindung Rakyat (YPG) di utara Suriah dan Peshmerga di Irak.

Dilaporkan bahwa pada akun Facebooknya, Joanna berceloteh bahwa dia bergabung karena terinspirasi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan yang tertindas karena kekejaman terotis ISIS.
" Untuk demokrasi, untuk nilai-nilai Eropa yang aku pelajari sebagai gadis Denmark." Ujar gadis pemberani itu.

Laporan media Denmark mengatakan Joanna telah disidangkan pada tanggal 20 Desember kemarin.


Sumber: independent.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar